
Ramadhan adalah bulan suci umat
islam dimana saat bulan ini seluruh umat Muslim merasakan kesenangan yang
begitu mendalam ghiroh dalam berbuat baik pun semakin bertambah. Perasaan
inilah yang di rasakan setiap umat Muslim setiap kali menjelang Ramadhan bulang
yang penuh ke agungan tersebut walau selemah apapun iman seseorang akan tetapi
Ramadhan dapat meluluh dan menentramkan hatinya. Di bulan ini pula terlihatnya
persatuan umat yang terjadi saat-saat berbuka puasa bersama dan silaturrahim
saling memaafkan sesama. Hal itu juga dapat kita lihat pada mesjid-mesjid
ketika shalat Tarawih dan Subuh shaf yang tidak biasanya terpenuhi ketika di
luar bulan Ramadhan kini membludak saaat memasuki Ramadhan yang menandakan
ba
hwa Ramadahn mempunyai kedudukan mulia di hati para umat Muslim.
hwa Ramadahn mempunyai kedudukan mulia di hati para umat Muslim.
Berikut beberapa Firman Allah dan
hadits Mengenai Bulan Ramadhan yang menunjukkan betapa agung dan mulianya bulan
ini.
“Bulan
Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur'an sebagai
petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan
pembeda (antara yang hak dan yang batil).” (QS. Al-Baqarah: 185)
Ayat ini menjelaskan bahwa Al-Qur’an
di turunkan pertama kalinya oleh Allah SWT yaitu pada Bulan Ramadhan di mana di
katakan oleh Allah bahwa Al-Qur’an Adalah Petunjuk bagi mereka agar dapat
membedakan mana yang haq dan mana yang batil. Bahkan kita ketahui bersama di
bulan ini jugalah Allah SWT mengutus nabi dan Rasul-Nya termasuk di dalamnya
Muhammad SAW. Disamping itu Ramadhan adlah bulan yang dapat menghapuskan
dosa-dosa sebelumnya berikut Imam Muslim meriwayatkan sebuah hadits dalam kitab
Al-thaharah Rasullullah SAW bersabda :

“(Antara)
shalat lima waktu, Jum’at ke Jum’at dan Ramadhan ke Ramadhan, terdapat
penghapus dosa-dosa, selama tidak melanggar dosa-dosa besar." (HR
Muslim, no. 233)
Imam bukhari dan Abu Hurairah juga
meriwayatkan sebuah hadits dimana kedatangan Ramadhan adalah tanda di bukannya
pintu-pintu syurga bagi orang-orang yang menjalankannya dengan penuh
kesungguhan.
“Apabila telah datang Ramadhan, maka
pintu-pintu surga dibula.” (HR. Bukhari, no. 1898)
"Jika
telah datang bulan Ramadhan, maka dibukalah pintu-pintu langit dan ditutuplah
pintu-pintu Jahannam, serta dibelenggulah para syaithan." (Muttafaq
‘alaih)
Bahkan sesungguhnya Allah telah
mejadikan Ramadhan menjadi solusi bagi para pelaku dosa dan kejahatan. Dalam sebuah hadits yang di riwayatkan oleh
Imam Bukhari Rasulullah Bersabda :
“Sesungguhnya di dalam surga itu ada
100 derajat (tempat) yang telah dipersiapkan oleh Allah untuk para mujahid di
jalan Allah, antara dua derajat seluas langit dan bumi. Dan apabila kalian
memohon kepada Allah maka mohonlah surga Firdaus, karena sungguh dia terletak
di surga yang paling tengah dan paling tinggi, di atasnya adalah ‘Arsy Allah
Yang Maha Pemurah dan dari situlah terpancarnya sungai-sungai di surga.”
(HR. Al-Bukhari)
Betapa mulianya bulan yang penuh
dengan keampunan ini, bahkan tak cukup hanya itu Allah SWT bahkan meletakkan salah
satu malam yang lebih baik daripada seribu bulan di dalam sepuluh hari terakhir
Ramadahn akan tetapi tentu malam ini hanya untuk orang-orang yang melaksanakan
Ramadhan dengan penuh kesungguhan dalam hati dan perbuatannya.
Allah SWT berfirman :
“Malam kemuliaan itu lebih baik dari
seribu bulan.” (QS. Al-Qadar: 3)
Dimana dalam sebuah hadits yang di
riwayatkan oleh Imam Bukhari Rasulullah bersabda :
“Carilah Lailatul Qadar pada sepuluh
malam terakhir dari bulan Ramadhan.” (HR. Bukhari)
Sungguh adakah lagi
keraguan akan kemuliaan serta keagungan di hati kita semua khususnya umat
muslim ??

Tidak seperti kenyataan
yang kita lihat saat ini, benar semua umat muslim senang dengan datangnya
Ramadhan akan tetapi tidak semua yang dapat memaknai Ramadahan dalam pola hidup
dan perbuatannya. Masih banyak kebatilan-kebatilan yang terjadi di
tengah-tengah masyarakat yang ironisnya di lakukan oleh para umat muslim itu
sendiri.
Seperti yang kita ketahui
bersama tentang pencurian dan petasan yang semakin marak ketika Ramadhan dan saat
berpuasa di laksanakan oleh umat muslim. Kepolisian stiap daearah akan semakin
marak pula memperingati kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati meninggalkan
rumah saat tarawih atau beraktivitas lainnya, disamping itu kepolisian dan
kemanan negara mulai sibuk membasmi ledakan-ledakan kecil yang selalu berbunyi
dar,dir,dur,der,dor setiap kali Ramadhan datang.
Sebagian orang
mengemukakan bahwa maraknya pencurian di karenakan kebutuhan untuk berpuasa
terlebih saat merayakan Hari Raya Idul Fitri untuk menjari tambahan penghasilan
di di hari besar tersebut, yang mana akan di pergunakan untuk mudik, belanja
keperluan menjelang lebaran atau untuk di bagkan yang lebih di kenal dengan THR
bahkan tak sedikit pula untuk berfoya-foya di saat tibanya hari yang di nanti
tersebut. sungguh menyedihkan ketika hal ini terjadi di kalangan kita sesama
umat muslim.
Bukan hanya itu tak
sedikit pula orang yang mengemukakan bahwa petasan adalah bagian dari Ramadhan,
dimana petasan adalah budaya turun temurun untuk menyambut datangnya bulan
Ramadhan, sungguh ini adalah ajaran sesat yang di kemukakan tanpa adanya ilmu
penetahuan tentang Ramadhan itu sendiri, sehingga secara terus menurus dan
turun temurun budaya petasan sulit di pisahkan dari Ramadhan layaknya sulitnya
memisahkan antara tahun baru dengan teriakan-teriakan terompet disana – sini.
Juka kita menyadari bahwa petasan sangan lah betententangan dengan Ramadhan itu
sendiri, dimana saat Ramadhan sesama umat kita harus saling tolong menolong,
harga- menghargai, dan tidak membuat orang lain berdosa dengan mengutuk kiita
dalam hatinya. Bukankah petasan membuat semua orang menjadi khawatir, merasa
terganggu akan suaranya yang sangat tidak nyaman di telinga dan dapat
membahayakan orang lain. Bahkan membelanjakan uang untuk petasan adalah
kegiatan yang sangat mubazir dimana uang habis terbang bersama debu-debu
petasan, bukankah Allah menyeru kepada kita untuk membelanjakan harta kita di
jalan Allah.
Jelaslah bahwa mencuri
adalah perbuatan yang sangat salah bahkan bukan hanya di bulan Ramadhan bahkan
sampai bumi ini kiamatpun mencuri akan tetap menjadi perbuatan yang sangat
tercela, yang kemudian petasan juga adalah hal yang sangat bertentangan dengan
kemuliaan bulan Ramadhan serta dapat mencedrai nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya.
Semua ini membutuhkan perhatian kita semua khususnya
kepada orang tua untuk dapat memberikan pemahaman lebih kepada anak tercinta
dan tentulah semua orang tua menginginkan seorang anak berada dalam jalan
kebenaran, karena jika kita lihat pada kenyataannya mayoritas pelakunya adalah
usia anak dan remaja. Dan semoga ini menjadi berkah bagi kita semua dan dapat
kita jalankan demi terciptannya Ramadhan yang penuh kemuliaan dan keagungan
bukan hanya pada tahun ini melainkan untuk tahun depan dan seterusnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar